banner 728x250
News

Ki Bongo/Vango Maskot Pikades Serentak Bolmut

×

Ki Bongo/Vango Maskot Pikades Serentak Bolmut

Sebarkan artikel ini
Ki Bongo / Vango, Maskot Pilkades Serentak Bolmut. (Sumber Dinas PMD Bolmut)

Bolmut – Sesuai Surat Keputusan Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), nomor 165 tahun 2021, dijadwalkan pada 30 September mendatang akan dilaksanakan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 72 desa se Kabupaten Bolmut.

Dalam tahapannya kali ini, Pemkab Bolmut menyemarakkan pilkades serentak tahun 2021 ini dengan maskot buah kelapa yang dalam bahasa daerah Kaidipang disebut Bongo atau di wilayah Bintauna disebut Vango.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Bolmut, Fadly Tadjudin Usup, SE, MM, mengurai arti filosifis maskot kelapa ki Bongo atau Vango (bahasa daerah) pada pilkades meliputi beberapa makna diantaranya:

1. Buah kelapa memiliki segudang manfaat bagi manusia. ini melambangkan bahwa saat terpilih  menjadi sangadi (kepala desa) harus bisa memberi manfaat yang langsung bisa dirasakan oleh masyarakat di desa.

2. Buah kelapa dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi logo itu mengkiaskan bahwa sangadi adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet. Selain itu besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian, serta kesukaran untuk mengabdi pada desa dan bangsa Indonesia.

3. Kelapa juga mudah beradaptasi walau di tengah iklim yang tidak menentu. Di atas gunung atau di pinggir pantai pun dapat tetap hidup. sangadi harus terus beradaptasi seiring dengan berkembangnya zaman dan atas segala dinamika, serta perubahan sosial di masyarakat.

4. Kelapa tumbuh menjulang lurus dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Kabupaten Bolmut. Jadi logo itu mengkiaskan bahwa sangadi mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

5. Akar kelapa tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi logo itu mengkiaskan jika sudah terpilih jangan sampai goyah dan tidak melupakan prinsip hidup yang dijadikan sebagai pondasi atau akar serta tekad dan keyakinan bahwa sangadi yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya atau visi dan misinya selama 6 tahun.

6. Kelapa hidup tumbuh dengan mantap ke atas. Tumbuh ke atas memiliki artian yang luas. Bukan persoalan fisik yang harus tinggi, namun hidup harus tumbuh mengambil segala tantangan yang menanti setiap kita naik tingkatan. ketika sudah mantap di posisi teratas, jangan langsung berpuas diri. Semakin teratas posisi yang kita tempati, semakin pula angin kencang yang menghembus. (mp)