Bolmut – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) memberikan klarifikasi soal menyeruaknya kabar kontroversi pasien rujukan yang terjadi pada 22 Agustus 2020 kemarin.
Dalam konferensi pers yang digelar Senin (31/8/2020), Direktur RSUD Bolmut, dr. Winny Sowikromo, mengungkap bahwa persoalan tersebut terjadi karena miss komunikasi antara puskesmas dan RSUD.
“Ini kendala di darah, jadi Torang sudah ungkapkan. Jujur memang yang darah itu memang torang agak sedikit susah mo dapat, itu Torang ambe di PMI Manado, yang minggu kemarin itu, dari hari Rabu Torang so kosong stock, tidak ada”. ujarnya.
Iapun mengurai bahwa kondisi pasien cito (harus segera) yang tidak bisa dilakukan tindakan di RSUD Bolmut, dimungkinkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit terdekat lainnya. Ini untuk memanajemen waktu, agar tidak terlambat dalam tindakan medis, terlebih kasus kemarin adalah pasien dari wilayah Pinogaluman, dengan status resiko tinggi apabila ditangani di RSUD yang tidak ada stok darah. “Jangan sampai waktu terbuang, karena proses rujukan, dimana pasien datang ke RSUD Bolmut dan memang ternyata tidak bisa dilakukan tindakan karena tidak ada stok darah, kemudian harus dirujuk kembali ke rumah sakit lain”, tambahnya.
Meski begitu, dr. Winny mengngkap telah melakukan evaluasi terhadap persoalan ini. Kedepan dikatakan, Pemerintah Daerah, bersama RSUD, Dokter, Perawat dan Bidan se Kabupaten Bolmut akan memperbaiki sistem pelayanan kesehatan, agar tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelayanan. (dic)