Bolmut – Perjuangan Masyarakat Bolaang Mongondow Utara, khususnya sebagian besar Warga Kecamatan Bolangitang Barat untuk segera mendapatkan akses jembatan penyeberangan Goyo masih dibayang-bayangi kekhawatiran atas progress pekerjaan jembatan yang masih dirasa kurang.
Bukan tak beralasan, warga yang sempat ditemui di kawasan lokasi proyek jembatan tersebut mempertanyakan kejelasan atas pembangunan akses yang sudah dinanti puluhan tahun ini, sebab jangka waktu yang ada sudah hampir selesai sementara perkembangan pekerjaan dinilai belum sampai separuh.
“Pekerjaan ini sudah dimulai sejak 17 Maret 2023 dengan waktu pelaksanaan 240 hari kalender, berarti tepat 17 September, pekerjaan ini sudah melewati jangka waktu enam bulan, sementara progress yang ada belum capai separuh. Ini perlu menjadi perhatian pemerintah sebab sisa waktu yang ada hanya tinggal dua bulan yakni Oktober dan November”, ujar Mahludin Paputungan, S.Sos, salah satu tokoh masyarakat Bolangitang.
Hal senada disampaikan Fadli Olii, tokoh pemuda Ollot, yang menyinggung nilai kontrak pada proyek tersebut yang mencapai angka Rp5,8 Miliar, sementara perkembangan di lapangan masih pada progress pekerjaan penggalian tiang penyangga yang juga belum selesai sampai saat ini. “Salah satu tiang di bagian barat, terpantau dalam proses pengerjaan, namun tiang di bagian timur baru sebatas penggalian lubang fondasi”, singgung Olii.
Kepada media ini, Fadli mengaku ragu akan progress dari proyek tersebut. “Jangan sampai di sisa waktu yang ada kemudian pekerjaan dilakukan tanpa memprioritaskan kualitas lagi”, tambahnya.
Sehingga itu, Ia meminta keseriusan Pemerintah Kabupaten Bolmut serta pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk turun meninjau langsung kondisi di lapangan.
Pantauan media ini pada Minggu (17/9), sekira pukul.16.00 kemarin, terdapat kurang lebih tiga orang buruh yang berada di mess darurat di lokasi proyek. Sejumlah pekerja tersebut terpantau belum melakukan aktivitas pada proyek pekerjaan jembatan. “Hari ini (minggu) kami libur”, ujar salah satu pekerja.
Diketahui, proyek tersebut dilaksanakan dengan nama paket “Pembangunan jembatan gantung Goyo Cs”, bersumber dari APBN melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Utara dengan nilai kontrak Rp.5.802.292.000 dan dikerjakan Kontraktor CV. Prima Sakti serta Konsultan PT. Diantama Rekanusa. (van)